Jenis-Jenis Data

Data adalah hasil pengukuran atau pengamatan yang dikumpulkan berupa angka-angka atau besaran­-besaran atau fakta-fakta atau pernyataan-pernyataan yang menggambarkan perbedaan (persamaan) suatu individu dengan yang lain pada karakteristik yang sama.

 Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dari suatu pengamatan yang berupa bilangan cacah yang mengambil nilai 0, 1, 2, 3.... dan seterusnya. Misalnya pada suatu penelitian tentang stimulasi badan buah pada jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dengan perlakuan cold shock, maka kita mencatat banyaknya bag-log yang memunculkan badan buah. Pada contoh ini tidak mungkin diperoleh badan buah yang muncul 2,5 atau 0,5.

Data Kontinu
Merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang mengambil nilai berkesinambungan (berkelanjutan) dari yang terendah ke yang tertinggi. Cirinya nilai yang diperoleh tidak tepat betul. Misalnya pada pengukuran tinggi tanaman jagung nilai dapat 123,4 cm, 126,3 cm, 128,1 cm, dan seterusnya.

Di samping kedua jenis data tersebut di atas, masih dikenal adanya data kuantitatif dan data kualitatif. Data diskrit dan data kontinu yang telah disebutkan di atas termasuk data kuantitatif, Sedangkan data kualitatif adalah merupakan data yang didasarkan pada kategori. Misalnya untuk mengukur rasa buah apel asam, sedang, manis.

Berkaitan dengan proses kuantifikasi, data digolongkan menjadi empat jenis yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data ratio.

Data Nominal
Data nominal adalah data yang ditetapkan berdasarkan atas proses penggolongan. Data yang demikian bersifat diskrit dan saling pisah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dengan kategori yang lain. Dalam skala nominal bilangan berfungsi semata-mata hanya sebagai lambang pembeda. Terhadap bilangan-bilangan seperti ini tidak berlaku hukum aritmetik secara penuh, artinya tidak boleh menjumlahkan, mengurangi, mengalikan atau membagi. Contoh jenis pekerjaan yang ada di masyarakat :

- TNI                           (1)
- PNS                           (2)
- Pengusaha               (3)
- Pedagang                 (4)
- Petani                       (5)
- Buruh                      (6)
- Lain-lain                 (7)

Pada angka-angka yang telah diperoleh tidak berlaku 1 + 2 = 3 karena akan bermakna  TNI + PNS = Pengusaha.  Contoh lain juga tidak boleh dilakukan pembagian seperti  6 : 2 = 3 yang berarti Buruh : PNS = Pengusaha. Interpretasi dan kesimpulannya jadi menyesatkan dan tidak masuk akal.

Data Ordinal
Hasil pengukuran yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Misalnya jenjang tertinggi diberi nilai 1, jenjang dibawahnya diberi nilai 2, dan seterusnya. Contoh : rangking dalam suatu mata kuliah, mutu buah dipasaran, kecepatan tumbuh bibit jamur, dan lain sebagainya. Pada tingkat pengukuran ordinal bilangan berfungsi sebagai lambang untuk membedakan dan untuk mengurutkan peringkat berdasarkan kualitas yang ditentukan. Sebagai gambaran kita lihat contoh berikut

Tentang urutan kelas pada sekolah dasar.

SD kelas 1 peringkat (1)
SD kelas 2 peringkat (2)
SD kelas 3 peringkat (3)
SD kelas 4 peringkat (4)
SD kelas 5 peringkat (5)
SD kelas 6 peringkat (6)

Makin besar bilangan makin besar peringkatnya. Makna yang dapat digunakan untuk menginterpretasikan bilangan tersebut misalnya anak kelas enam pengetahuannya lebih baik dibanding dengan anak kelas tiga, dan tidak boleh diartikan bahwa anak kelas enam pengetahuannya dua kali dari anak kelas tiga.

Data Interval
Hasil pengukuran yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Bilangan pada skala interval berfungsi sebagai lambang pembeda, mengurutkan peringkat, dan memperlihatkan jarak atau interval. Ciri utama titik nol bukan merupakan titik mutlak, tetapi titik yang ditentukan berdasarkan perjanjian. Contoh : Pada skala termometer Celcius dengan termometer Farenheit.

   Celcius                                          Farenheit
100o



212°
75°

167°
50°

122°
25°

77°
0o

32°

122°F tidak dapat diartikan dua kali besarnya daripada 77°C
Contohnya misalkan Ali panas badannya (50o C) dan Amir panas badannya (25oC), artinya panas badan Ali lebih tinggi dua kali daripada panas badan amir, tetapi salah jika diartikan panas badan Ali dua kali lipat  dari panas badan Amir.

Data Ratio
Hasil pengukuran yang dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nilai nol mutlak. Data jenis ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian sosial. Nilai nol artinya kosong.

No comments:

Post a Comment