Sebaran dan Estimasinya

Sebaran Normal
Sebaran normal dipelajari pertama kali pada abad ke 18, ketika diketahui bahwa pola kesalahan dalam pengukuran, mengikuti sebaran berbentuk genta yang simetris. Kenyataan ini disajikan pertama kali dalam bahasan matematika pada tahun 1773 oleh De Moivre, yang menurunkannya sebagai bentuk tambah dari sebaran binomial. Sebaran berbentuk genta ini dikenal dengan nama sebaran Gauss. Penggunaan sebaran ini di bidang biologi dipelopori oleh Galton (1822 - 1911).
Perkembangan selanjutnya menghasilkan nama untuk sebaran tersebut dengan nama Sebaran Normal. Sebaran ini merupakan salah satu sebaran yang diperuntukkan bagi data kontinu yang memenuhi syarat atau mengikuti aturan-aturan sebaran tersebut.
Karakteristik sebaran normal, apabila digambarkan dalam bentuk grafik, merupakan kurva berbentuk genta, yang berupa kurva setangkup atau simetris. Kesetangkupan ini berada di sekitar nilai tengahnya (u), yang juga merupakan median dan modusnya.

Sebuah peubah acak X dinamakan tersebar secara normal dengan nilai tengah p ( - oo < p < w ) dan ragam o2 ((j2 < 0), sehingga fungsi kepekatan normalnya dirumuskan : .....


No comments:

Post a Comment