Pengenalan Kelas Basidiomycetes Jamur Kayu

Biologi Jamur kayu
Morfologi

Tubuh jamur kayu terdiri 2 bagian yaitu tudung dan tangkai (stipe). Tudung (pilleus) terdapat bilah (lamela) yang merupakan tempat tumbuhnya spora, mempunyai diameter 4 – 15 cm atau lebih, bentuknya seperti kipas atau tiram, cembung yang dalam perkembangannya menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong. Dagingnya berwarna putih bersih, kokoh, permukaannya licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket. Spora tumbuh pada lamela yaitu pada bagian insang, bentuknya oval sampai bulat panjang, dinding spora halus, jejaknya berwarna putih sampai ungu muda atau abu-abu keunguan berukuran ( 1.5 – 9 ) x ( 3 – 4 ) mikron.

Pada keadaan masih muda tudung kerapkali bergelombang atau berkuping. Bagian daging yang berdekatan dengan tangkai memiliki tekstur yang lunak, bau dan rasanya tidak merangsang. Letak tangkai tidak di tengah (eksentrik) dengan panjang antara 0.5 – 6 cm, kokoh, gemuk, padat, kuat, kering, umumnya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di dasar tangkai. Cadar tidak ada, badan buah tersusun bertingkat, yang satu di atas yang lain seperti rak, sehingga sering disebut shelf mushroom.

Sitologi Jamur kayu
Struktur Soma

Jamur digolongkan organisme eukariota sel-selnya memiliki inti sejati dan dimasukkan pada kelompok cendawan sejati. Dinding selnya terdiri atas zat kitin. Tubuh atau soma jamur dinamakan hifa yang berasal dari spora, dari bentuk dan ukurannya tubuh buah mudah dikenali dan dapat dilihat dengan mata telanjang, tubuh buah inilah yang dipetik dan dikonsumsi.

Sel jamur tidak mengandung klorofil sehingga tidak memiliki kemampuan untuk berfotosintesis dalam menghasilkan gula heksosa (6-C). Makanan diperoleh dari bahan organik yang berasal dari substrat hidupnya, sehingga .....


No comments:

Post a Comment